Rotary International District 3410 ,mendonasikan alat bantu edukasi 'Ayo Cegah Stunting' di Aula Kantor Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat (9/4/2021). Donasi ini merupakan bagian dari bakti sosial dari Rotary D3410 kepada negara dan masyarakat Indonesia untuk membantu pemerintah mengedukasi masyarakat akan bahaya stunting bagi anak anak Indonesia. Kegiatan tersebut juga diisi dengan edukasi stunting dari pihak Rotary D3410 melibatkan konselor kepada para ibu ibu kader posyandu yang hadir.
Digelar pula pengenalanalat bantu edukasi 'Ayo Cegah Stunting' berupa mistar tinggi badan dan kalendar nutrisi. Kemudian kegiatan diakhiri dengan kuis berhadiah menarik untuk para ibu ibu posyandu. "Kampanye gerakan 'Ayo Cegah Stunting' Rotery ini adalah gerakan Edukasi terhadap keluarga keluarga dan kader kader posyandu untuk menerangkan lagi kepada keluarga keluarga," kataDistrict Governor Rotary D3410 Roziana W. Wiguna, Jumat (9/4/2021).
Roziana menjelaskan bahwa salah satu alat edukasi yang dibagikan berupa kalender nutrisi berisi informasi terkait apa saja yang harus dilakukan demi mencegah stunting. Seperti pada saat 1.000 hari pertama kehidupan yang merupakan periode emas tumbuh kembang anak, untuk para ibu hamil dan lain lain. "Kita bergerak dari 1 Juli tahun lalu. Kita memiliki Profesor DR Anna Alisjahbana anggota Rotery Club, beliau adalah tokoh stunting kenamaan di Indonesia. Jadi modul ini dibuat melalui penelitian yang panjang," kata Roziana.
Rotary D3410, kata dia, tidak hanya melatih penyuluh, tapi juga melatih konselor yang nantinya memberi edukasi atau konseling di tengah masyarakat membantu pemerintah. Salah satu Konselor Kabupaten Bogor, Suhaiba, mengatakan bahwa acara kampanye 'Ayo Cegah Stunting' di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor ini sementara baru melibatkan dua desa dan akan dilakukan secara bertahap. "Kebetulan di Ciawi baru dua desa, Desa Banjarwaru dan Bendungan yang masing masing 12 posyandu, satu posyandu perwakilan 2 orang. Jadi ini sebenarnya kegiatan lanjutan dari kegiatan sebelumnya, waktu itu kita dilatih sebagai konselor, direkrut oleh F2H bekerja sama dengan Rotery, sekarang kita turun ke warga," ungkap Suhaiba.